Kamis, 27 Desember 2012

Perbedaan itu Ada dan Nyata


Allah menciptakan segala sesuatu pasti beriringan dengan suatu alasan. Seperti halnya, “perbedaan pemikiran”. Bayangkan apabila pemikiran semua orang seragam, tidak akan lahir kreasi, penciptaan hal baru, semua akan berjalan monoton. Perbedaan membawa kepada suatu “diskusi” mencari titik simpangan yang bisa menampung perbedaan – perbedaan yang ada.  Kalau tidak ada perbedaan, mungkin kamus bahasa akan kehilangan 1 kata yaitu “memahami”. Memahami,saling mengerti itu adalah seni dalam bersosialisasi.

Tapi mengapa persamaan tetap dicari?? Sebenarnya bukan persamaan yang didapatkan,tapi sikap saling memahami,toleransi. Terkadang memahami adalah sikap yang menyebalkan,karena konsistensi akan pemikiran sendiri tidak tercapai. Saya juga merasakan memahami adalah sikap yang sulit untuk dilaksanakan.  Tapi saya sedang dalam proses untuk memahami dengan lebih bai atas perbedaan yang ada.

Minggu, 15 April 2012

Bersamamu, Ku Jemput Surga


Sahabat, saya mau sedikit berbagi mengenai materi yang disampaikan oleh ustadz Salim A Fillah kemarin (1 April 2012) di masjid Al-Azhar. Banyak poin penting yang saya catat dan saya amini :). Dan semoga kelak saya diperjumpakan dengan seseorang yang telah dipasangkan dengan nama saya di Lauhul Mahfudz dengan cara yang diridloi Allah. Aamiin.
Okay, saya akan mulai menjabarkan ke dalam 3 bagian, mulai dari Pemilihan Pasangan, Khitbah, dan Kehidupan Pernikahan. Kata panitianya sih 5, tapi saya bagi jadi 3 saja ya. :)

1. Pemilihan Pasangan
Ada beberapa perkara yang telah Allah tuliskan di lauhul mahfudz yaitu rizki, hidup, mati, dan jodoh (An-Naml : 75)

" Tiada sesuatupun yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfuzh)"

Dan tidak ada yang mampu mengubahnya tanpa seijin Allah. Tugas kita sebagai hamba-Nya adalah dengan berhusnudzan akan ketetapan Allah, bahwa apa yang Allah gariskan merupakan pilihan terbaik bagi hamba-Nya.

Dalam memilih pasangan terdapat 4 cara, yaitu:
a. Menata sikap terbaik kepada Allah swt, dan menyerahkan agar Allah memilihkan yang terbaik. Sesungguhnya hanya Allah yang mengetahui yang terbaik bagi kita. Hal ini telah Allah jelaskan dalam ayat Al-quran dalam surat Al-Baqarah:216.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. 2:216)

b. Memperbaiki diri
Allah memasangkan diri kita dengan cermin diri. Yap, hal ini memang merupakan janji Allah yang tertuang dalam Surat An-Nuur: 26, bahwa laki-laki baik untuk wanita baik, dan laki-laki keji untuk wanita keji. Tentunya Sahabat menginginkan pasangan yang baik kan? So, ayo kita memantaskan diri untuk dipasangkan dengan laki-laki/wanita baik. 

Allah bukan memberikan jodoh yang sempurna melainkan yang tepat. Makanya ada istilah “ saling melengkapi “.hehehe…

c. Bermusyawarah dengan orang yang terpercaya dan dapat memberi masukan.
Hmm…. Yang termasuk kategori orang-orang tersebut bisa dari murobbi, ulama. Tapi yang paling utama adalah orang tua/wali nikah. Kita diperbolehkan untuk meminta dipilihkan ama orang tua. Kalo kata ustadz Salim, orang tua bukan sebagai tim penilai saja “Pak, Bu, gimana calon saya ini?” , tapi tim seleksi yang sekaligus menyaring kandidat.

d. Menjemput jodoh dengan cara yang diridloi Allah.
Ada istilah “Jodoh itu di tangan Allah”, mustinya ada tanda (*) syarat dan ketentuan berlaku kali ya.hehe… Jodoh memang di tangan Allah, dan akan tetap di tangan Allah kalau kita tidak menjemput jodoh tersebut dengan ikhtiar. 

Nah,ikhtiar yang dimaksud juga harus dengan cara yang diridloi Allah. No pacaran yaa...
Terus bagusnya kita memilih pasangan seperti apa? Kalau menurut saya adalah yang agamanya unggul. :) Rasul pernah berkata bahwa “barangsiapa yang menikah karena agamanya, maka dia akan beruntung”. Dan saya ingin menjadi salah satu orang beruntung tersebut. :)
Okay, sekarang ke step selanjutnya ya...

2. KHITBAH
Khitbah itu kalo berdasarkan pemaparan ustadz salim adalah ucapan seorang laki-lai kepada wali seorang perempuan agar bisa dinikahkan dengan perempuan yang menjadi perwaliannya.
Nah, kadang banyak yang kebablasan setelah proses khitbah, mikirnya udah setengah mateng kali ya alias setengah halal. Mana ada yang namanya setengah halal. Hehe..bukannya yang tengah-tengah itu alias syubhat? Mending tinggalin aja kan?

Intinya, yang perlu digarisbawahi, di-italic ama yang perlu di-BOLD itu bahwa status kita dengan “calon pasangan” itu ga ada yang berubah. Mentang-mentang udah dikhitbah boleh pegang-pegangan. Kan ga ada yang tahu selama masa jeda dari khitbah ke pernikahan kita masih dikasi umur apa ngga. Hal yang musti dilakukan selama jeda itu adalah PERSIAPAN DIRI. Persiapan diri bisa macam-macam  ya, baik raga akal, dan HATI. :)   Jangan putus-putus juga minta ama Allah buat diridloi dan dilancarkan prosesnya sampai dengan ijab kabul dan ke depannya.

3. Ijab Kabul
Ijab kabul itu kalau saya mendeskripsikannya sebagai serah dan terima tanggung jawab, Jadi, yang awalnya perempuan menjadi tanggungan orang tua perempuan tersebut, maka setalah kabul (terima), maka ikut beralihlah tanggung jawab atas perempuan kepada sang suami perempuan tersebut (dari mertua laki-laki ke laki-laki tersebut).

4. Konsekuensi Pernikahan
Pernikahan merupakan bentuk perjanjian yang kuat /berat dan serius di hadapan Allah swt. Disebutkan dalam QS An-Nisa ayat 21  “ Dan bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal kamu telah bergaul satu sama lain (sebagai suami istri). Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil perjanjian yang kuat (ikatan pernikahan) dari kamu.

Hal ini yang menjadikan alasan bahwa yang namanya pernikahan bukan untuk dipermainkan.  Nah, hidup kan ga mungkin mulus-mulus aja kan. Kalau kata AaGym, ciri orang hidup itu beralih dari satu masalah ke masalah lainnya. Dan sebenarnya kita cuman perlu yakin bahwa Allah pasti kasih kunci jawabannya,asal kita mau mencari jawaban tersebut dengan ikhtiar, du’a, dan terus diiringi dengan tawakkal ama Allah. Nah, begitu pun dengan menjalani kehidupan pernikahan.

Seringkali kalau lihat inpotemen di tipi-tipi alasan arteis-arteis cerai adalah karena ”BEDA PRINSIP”. Hmm... dari segi fisik perempuan dan laki-laki memang tidak sama. Salah satunya bedanya otak perempuan dan laki-laki. Michael Guriaan dalam bukunya What Could He Be Thinking? How a Man’s Mind Really Works menjelaskan, perbedaan antara otak laki-laki dan perempuan itu terletak pada ukuran bagian-bagian otak, bagaimana bagian itu berhubungan serta cara kerjanya.

Pertama, Perbedaan spasial. Otak laki-laki otak cenderung berkembang dan memiliki spasial yang lebih kompleks (seperti kemampuan perancangan mekanis, pengukuran penentuan arah abstraksi, dan manipulasi benda-benda fisik). Nah, ga heran kan kalau laki-laki disuruh ngoprek elektronik atau kendaraan bakal lebih anteng.

Kedua, Perbedaan verbal. Daerah korteks otak pria lebih banyak untuk melakukan fungsi-fungsi spasial dan cenderung sedikit pada daerah korteksnya untuk memproduksi dan menggunakan kata-kata. Kumpulan saraf yang menghubungkan otak kiri-kanan atau corpus collosum otak laki-laki lebih kecil seperempat ketimbang otak perempuan. Kalau otak pria hanya menggunakan belahan otak kanan, otak perempuan bisa memaksimalkan keduanya. That’s why perempuan lebih banyak bicara ketimbang pria.  (cerewet.red). Dalam sebuah penelitian katanya, perempuan menggunakan sekitar 20.000 kata per hari, sementara pria hanya 7.000 kata! What??? Nah, untuk para laki-laki musti jadi pendengar yang baik ya, karena emang pada dasarnya perempuan lebih seneng ngomong.hehe...

Selain itu juga seringkan kita mendengar bahwa perempuan bisa melakukan beberapa pekerjaan dalam 1 waktu alias multi-tasking? Beda ama laki-laki yang akan fokus ama satu pekerjaan, misalnya mantengin tipi buat nonton bola, jadi mau dipanggil berkali-kali tetep aja cuek. Ini juga bisa jadi sumber konflik. Nah, para calon suami, dan para calon istri, dari sekarang musti udah pelajarin tentang tips2 biar bisa saling memahami pasangan.

Ketiga, Perbedaan bahan kimia. Otak perempuan lebih banyak mengandung serotonin yang membuatnya bersikap tenang. Tak aneh jika wanita lebih kalem ketika menanggapi ancaman yang melibatkan fisik, sedangkan laki-laki lebih cepat naik darah. Tambahan lagi, otak perempuan juga memiliki oksitosin, yaitu zat yang mengikat manusia dengan manusia lain atau dengan benda lebih banyak. Dua hal ini mempengaruhi kecenderungan biologis otak pria untuk tidak bertindak lebih dahulu ketimbang bicara. Ini berbeda dengan perempuan.

Dan,yang terakhir adalah Memori lebih kecil. Pusat memori (hippocampus) pada otak perempuan lebih besar ketimbang pada otak pria. Ini bisa menjawab pertanyaan kenapa bila laki-laki mudah lupa, sementara wanita bisa mengingat segala detail. Nah, hal ini yang sering jadi alasan kenapa kalau dalam pertengkaran antara laki-laki dan perempuan, pertengkaran tersebut berubah menjadi HISTORIS. Yap, HISTORIS. Saya yakin tidak salah ketik. Karena ketika laki-laki melakukan suatu kesalahan, sang perempuan bisa me-review kesalahan sang laki-laki dimulai dari awal biduk rumah tangga. Sungguh perbedaan itu nyata, dan sungguh hal itu berpengaruh besar kalau tidak disikapi dengan saling penhertian.

Nah, sekian yang bisa saya sampaikan mengenai poin terakhir yaitu konsekuensi pernikahan, yang intinya adalah suami dan istri harus menyelaraskan visi dan misi, dan saling pengertian.


Sabtu, 24 Maret 2012

Your Future...

Dari pertemuan singkat dengan para sahabat-sahabat saya tadi malam, beberapa hal bisa aku simpulkan. Bahwa kita menjadi apa, dan akan seperti apa tergantung bagaimana kita menggariskan cita dalam benak kita. Saya ingat, selepas sma dan masih tingkat awal kuliah saya memberikan sugesti pada diri saya untuk tidak berprofesi menjadi A, B, C, dan beberapa profesi lainnya. Dan ternyata memang tidak terjadi pada saya. Dan itu bisa  terjadi juga kan ketika saya memberikan sugesti akan cita-cita saya. Sayangnya saya saya baru menyadari akan pentingnya menentukan visi misi ketika waktu kuliah dulu.

Seberapa pintar seseorang, seberapa berbakatnya seseorang, ketika tidak memberikan batasan yang jelas akan cita-cita hidupnya, maka seseorang itu tidak akan terbentuk menjadi sesuatu. Saya merasa beruntung bisa memaknai akan  hal ini, semoga kelak ketika saya memiliki anak, saya bisa mengarahkan anak saya agar ia mampu memberikan batasan kemana ia akan melangkah dan untuk menjadi apa. Dan segala puji bagi Allah yang telah menuntun saya sampai dengan saat ini, semoga apa yang menjadi cita tetap dapat terwujud. Catatan bagi diri saya sendiri adalah saya harus memberikan batasan-batasan yang jelas untuk menemukan langkah yang tepat mewujudkan mimpi besar saya. InsyaAllah.

Udahan dulu nulisnya ah..hehe...Have a nice dream all.... :)




Rabu, 07 Maret 2012

Stop Dreaming to be a Worker!

Rasulullah adalah seorang pedagang yang ulung dan sangat jujur hingga beliau dijuluki Al-Amin. Lalu mengapa masih banyak yang bertahan menjadi seorang pegawai??

Saat ini, saya masih menjadi pegawai, tapi saya tidak mau menjadi pegawai dalam waktu yang lama. Saya merintis usaha bocahngemil dari sekarang, itu ada tujuannya. Agar bakat dagang saya terasah. Agar saya lebih mahir nantinya ketika melepaskan gelar pegawai, dan memilih berdikari untuk menjadi womanpreneur.

Mengapa kita harus menjadi entrepreneur? ada beberapa hal yang menjadi pemikiran saya.


1. Indipendent
Dengan menjadi entrepreneur, seseorang tidak menggantungkan "kasarnya" uang makan di akhir bulan (baca: gaji).

2. Freedom
Sebagai pegawai, kita mengikuti apa yang diinstruksikan atasan.
Dengan pembukaan suatu usaha, tentunya what we think, imagine, create, is what we do. Kita tidak dikontrol oleh suatu rule yang diciptakan orang lain. We create something depends on our passion, not rule. Dan menurut saya kebebasan seperti ini tidak dimiliki olek tim kreatif di stasiun tv sekalipun. Karena mereka tetap harus mengikuti apa yang diinginkan atasan, pertimbangan rating, dsb. Menjadi entrepreneur adalah pekerjaan yang sangat bebas.

3. Fleksibel
If we are being entrepreneur, we can be flexible to manage our time. We can manage our time for family, business...

4. Income berlipat2
Pernah ga sahabat ngecek rekening koran trus ngeliat bahwa tabungan pas-pasan dan bagi hasilnya itu jauuuh di bawah biaya administrasi alias ga nutupin biaya administrasi. hmmm.... Kalau saya pernah. :)
So i prefer to invest my money for my business. I get profit till 40 percent dan uang bisa muter 2-3 kali dalam sebulan. Alhamdulillah...

Tapi, berbisnis juga ga mulus-mulus aja pastinya. High Risk High Return. And to get high return, we have to put more effort. Ga jarang saya rugi, dan lebih jarang saya nyerah. :) Mana mau eike ngerugi cyiiinnn... Otak musti diputer. Kita sebagai entrepreneur ga mungkin terus-terusan market driven, we should change to product driven. Why?? soalnya kita ga mungkin terus-terusan ngikutin pasar, trus siapa yang mau nanggung rugi lantaran stock masih ada. (jadi curcol gini). Jujur dagangan saya alhamdulillah laris, tapi ada beberapa produk yang kurang. Saya milih untuk up selling produk yang kurang laku. Karena yang namanya makanan itu ada EXPIRED. Dan saya pernah ngalamin RUGI lantaran pengelolaan inventory ga bener. Pencatatan sekarang lebih rapi. Saya simpan file excel di hp saya. Jadi ga repot bawa catetan juga. Intinya kalau mau untung banyak, ya kinerja yang diberikan juga harus lebih banyak. Itu sunnatullah.

Oke, moga tulisan saya ini lebih memotovasi sahabat untuk jadi entrepreneur ya. InsyaAllah...


Liat, order ,trus ngemil deh..... ----> bocahngemil

Senin, 06 Februari 2012

Do You Hate Your Life???

"You Hate Your life while Some People Wants Having Your Life...."*

Pernahkah Sahabat membenci kehidupan yang dijalani? Membeci apa yang diberi Sang Ilahi?
Pernahkah Sahabat berujar...
"Ahh, kenapa aku harus terlahir bertubuh gemuk, membuat aku tidak percaya diri saja..." disaat di belahan bumi sana banyak orang yang tubuhnya begitu kurus dan kulitnya seakan telah melepuh pasca dihujani sengatan matahari.
atau "Ahh, mengapa gajiku begitu pas-pasan???" di saat di luar sana berjuta-juta orang berstatus  sebagai pengangguran.
atau "Mengapa HANYA aku yang tidak bisa bergonta-ganti tas/pakaian/perhiasan minimal setiap  bulannya???" di saat masih banyak orang yang memiliki pakaian tidak layak 
"Males kuliah deh, dosennya killer..." di saat masih banyak orang yang mengenyam pendidikan dasar pun tidak mereka dapatkan, di saat kebutuaan akan pengetahuan mematikan potensi mereka.

Sahabat bisa renungkan sendiri ungkapan-ungkapan lainnya yang menunjukkan bentuk ketidaksyukuran atas Rahmat yang diberi Sang Pencipta yang seringkali dilontarkan.

Saya menyadari dan  meyakini bahwa apa yang Allah perintahkan berupa zakat adalah sebagai wadah untuk menolong mereka yang berkekurangan. Sahabat, semoga terpilihnya kita sebagai jalan Allah untuk menolong mereka dapat kita tunaikan. InsyaAllah.

Ya Allah, segala puji bagi-Mu...
Ya Allah, maafkan  hamba yang seringkali merasa berkekurangan....
Jadikan hamba sebagai insan yang selalu bersyukur atas Rahmat-Mu....

"Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aamiin."


*: Kalimat di atas saya dapatkan dari DP (Display Picture) teman di kontak BB saya. Saya terhenyak ketika melihat gambar tangan yang kering kerontang berada di atas telapak tangan yang sehat (sepertinya tangan seoang relawan). Berangkat dari gambar tersebut, inspirasi saya untuk membuat tulisan ini.

Sabtu, 04 Februari 2012

Di balkon masjid Al-Ikhlas

Sahabat, saya merasa hati ini begitu kering. Saya takut saya sedang dalam perjalanan mengulang kekhilafan yang telah lalu. Saya ragu untuk meyakinkan diri bahwa saya dalam jalur yang benar. Janji hati telah saya ikrarkan kala pelantikan STF. Ya اَللّه , saya menginginkan istiqomah. Saya benar-benar menginginkannya. Ya اَللّه , ihdinash shirotol mustaqim... Tunjukilah hamba jalan yang lurus, jalan yang Engkau ridloi.

Sahabat,mohon doanya agar saya bisa mempertegas diri saya sendiri...

Minggu, 22 Januari 2012

For You, Akhwati Fillah

Karena ku sayang kalian,
tulisan ini ku goreskan....

Memakai jilbab bukanlah sebuah pilihan atas representatif prilaku muslimah,tapi bentuk ketundukan pada Sang Khaliq atas perintah-Nya. Dalam tulisan di blognya sahabat saya "teh tita" disebutkan bahwa pelac*r sekalipun harus menggunakan jilbab,karena itu kewajiban muslimah.

Awalnya saya sependapat ketika orang terdekat saya berpendapat, "Jilbab-in hati dulu, biar nanti pas udah pake jilbab, perilakunya mencerminkan muslimah yang berjilbab"

Tapi,dalam kalimat itu JELAS ada unsur ketidakpastian, sampai kapan hati bisa menjadi baik??? Bukankah hati atau qalbu yang artinya bolak-balik tidak bisa selalu baik. Ada grafik turun naik keimanan dalam hati. Maka dari itu terdapat do'a....

Yaa Muqollibal qulub tsabbit qolbi 'ala diinika" “Ya (Allah) yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas agamamu"

Dan sampai kapan menunggu kata SIAP untuk berhijab??? Ada yang berpendapat, "sampai baju muslimnya cukup buat bepergian.."
Adakah jaminan sampai waktu itu tiba,kita masih hidup??? 

Para motivator hebat sering berkata, "If there's a Will, there's a way". Dan Allah memiliki jaminan yang lebih kuat bahwa ketika kita makhluknya mendekat satu langkah, maka Allah akan berlari merangkul kita. Sahabat muslimah,  banyak jalan yang bisa kita temukan apabila niat kita baik. 

Alasan lainnya yang seringkali menjadi "faktor pembatas" untuk para muslimah berhijab adalah ruang gerak berkarir. Banyak perusahaan yang "melarang" pegawai/karyawannya memakai jilbab. SO WHAT??? Yang memberikan rezeki memang siapa? ALLAH. Lalu mengapa kita begitu menggantungkan diri terhadap perusahaan tersebut. Cukuplah kita menggantungkan segala sesuatunya kepada Allah baik itu rizki, jodoh, hidup, dan mati. Karena sesungguhnya hidup kita dalam genggaman-Nya. Dalam QS At-Taubah:129 , Allah berfirman:

 "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung"


Hal lain yang ingin saya bagi dengan Sahabat muslimah adalah meskipun saat ini tengah berkembang pakaian muslimah yang trendy, namun jangan jadikan hal itu sebagai motivasi, melainkan jadikan ketundukan terhadap perintah Allah yang menjadi niat. Innamal a'malu bin niyat. Sesungguhnya setiap amal tergantung niat. Dan apabila ada sahabat muslimah yang memiliki niat awal seperti itu, lekaslah memperbaiki niat hanya karena Allah. 


Sekian Sahabat...
Semoga tulisan ini mencerahkan. Amiin. :)

Tiba-tiba pada 22/01/2012 pkl. 17:31



Mengerjakan sesuatu yang disukai akan membuat kita lupa waktu. Right? Pernah kan Sahabat main game atau menonton serial drama korea atau menonton pertandingan sepak bola sampai dengan larut malam??? Mau besok bangun kesiangan atau tidak, hal tersebut menjadi “soal belakangan”, padahal biasanya “belakangan jadi soal”.hehe...Dampak begadang kan sebenarnya Sahabat sudah bisa membayangkan , sperti bangun kesiangan, lesu, lemah, lunglai, mata kayak abis ditonjok, dan sembelit. (itu curahan hati saya, Sahabat). J

Andai saja waktu untuk berlama-lama seperti itu bisa kita habiskan untuk taddabur Qur’an atau sholat Qiyamul lail semalaman, mungkin kita dapatkan pemahaman yang akan berbuah kekhusyuan*. Materi ini akan coba share dalam postingan selanjutnya.  Jujur, hal ini perenungan untuk diri saya sendiri. Sahabat, tulisan singkat ini sebenarnya untuk pengingat diri saya sendiri. Sedari tadi saya ketak-ketik di blog, saya lupa dengan target hafalan saya. *istigfar.

Semoga melalui tulisan-tulisan saya di blog ini bisa menjadi amal saya, dan bisa menjadi bentuk lain dari da’wah. Aamiin.

ÎŽóÇyèø9$#ur ÇÊÈ   ¨bÎ) z`»|¡SM}$# Å"s9 AŽô£äz ÇËÈ   žwÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur ÎŽö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ  
  

 “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan
 mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”

Senin, 16 Januari 2012

Pelantikan STF - solo bivac edition

Entah saya harus mulai cerita  darimana, soalnya pelantikan STF 8 ini jauuuuh lebih seru dari yang saya bayangkan. Mmmhh..mungkin saya langsung ceritakan tentang solo bivac ya. Mungkin untuk para pecinta alam, solo bivac menjadi hal sangat biasa, tapi kembali lagi, kondisi yang sama akan memiliki kesan yang berbeda bagi setiap orang. Saya terakhir kali berkemah pada sekitar 2 tahun yang lalu, ketika saya gathering dengan mahasiswa penerima beasiswa tanoto. Tapi kemah saya kemarin, jauuuh dari yang namanya rasa nyaman, dan memang hal itu yang menjadi poin penting dari kemah kemarin.

Terkadang tidak cukup hanya membayangkan kondisi berkekurangan orang lain, namun kita juga perlu ikut merasakannya, agar kita bersyukur terhadap kecukupan yang ALLAH berikan. Sesungguhnya hanya ALLAH yang mencukupkan.

Okay, saya deskripsikan dulu apa yang dimaksud dengan "solo bivac". Solo itu sendiri, bivac itu berkemah. jadi solo bivac itu berkemah sendiri. *the end. hehe...okay,back to the topic. Solo bivac itu kita berkemah sendiri, kita bikin tenda pun sendiri, dan menghabiskan waktu pun sendiri.  Tendanya dibuat dari ponco ( jas hujan yang versi kelelawar). hmmm... jauh dari bentuk tenda jaman saya SD. Sayangnya saya ga punya dokumentasi tenda saya, karena saya kemarin tidak diperbolehkan membawa alat komunikasi, music player, dan alat penunjuk waktu.* Well,sudah mulai terbayangkan? okay, kita lanjut ke paragraf selanjutnya ya. (*deskripsi solo bivac versi saya)

Mulai dengan perjalanan menuju lokasi bivac/tenda. Saya awalnya kaget ternyata kondisi lokasi tiap bivac itu nyungcrut  #eh maksudnya bisa di deket jurang, pojokan pohon, pokoknya ya ga begitu luas alias ngepas buat 1 tenda. Alhamdulillah, lokasi bivac saya kata panitia masuk golongan "elit" alias lega tempatnya. :)
Selanjutnya saya bangun bivac sendiri. Saya mulai dengan mengikat tali tambang di 2 pohon, saya sempat ulang berkali-kali. Hingga akhirnya datang panitia yang mengecek apakah tenda saya sudah berhsail dibangun atau tidak, dan akhirnya saya dibantu untuk mengikatkan tambang ke posisi yang "tepat". Adzan maghrib telah berkumandang dan bivac saya belum selesai dibangun. Panik? jelas. Namun,kepanikan tidak akan membuat bivac saya selesai.Saya mempercepat pendirian bivac saya, tanam patok sini, tanam patok sana. Tabur garam di sekeliling bivac. And finally, my bivac has been ready. :)

Selanjutnya, "SAATNYA SHOLAT!". wudlu saya sudah batal, jadi saya harus wudlu lagi. :) tiba di tenda yang tingginya itu ketika duduk saya harus nunduk agar tidak kejeduk. :D saya bergegas bersiap untuk sholat dalam keadaan duduk. ketika saya sedang merapikan pakaian, saya melihat ada pacet  menempel di tangan kanan saya. Panik? jelas. Tapi saya telah diperingatkan panitia untuk membawa tembakau yang berguna untuk melepaskan pacet yang menempel. Saya segera mengambil botol yang berisi tembakau, sayangnya saya belum SIAP, botol tembakau itu belum saya isi dengan air. Dengan panik, saya mengisi air ke botol tersebut, dan saya siramkan ke pacet di tangan saya. Alhasil tidak lepas juga, dan terasa pacet tersebut memberikan satu gigitan. Kemudian di tengah kepanikan saya ingat teknik yang telah diajarkan yaitu menenggelamkan pacet di botol, jadi saya isi botol tembakau dengan air yang lebih banyak, dan saya tutup pacet tersebut dengan botol yang saya balik, dan kemudian saya geser pacet tersebut agar masuk ke dalam botol, dan alhamdulillah atas ijin Allah pacet itu terlepas dan masuk ke dalam botol. Ibroh atau pelajaran yang bisa saya petik saat itu adalah saya harus SIAP dengan segala kemungkinan yang terjadi. Allah selalu mempunyai rencana untuk kita dan yang perlu kita sadari dan yakini adalah bahwa rencana-NYA adalah yang terbaik untuk kita. Maka kita harus selalu SIAP menjalaninya.

Saya bersihkan darah yang menempel dengan air, dan segera mendirikan sholat isya dan maghrib. Selanjutnya saya makan dengan kondisi saya harus menunduk. Pegal?jelas. Namun, saya ambil poin penting dalam kondisi saya saat itu bahwa saya harus RIDHO dengan kondisi yang saya alami, mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah.  

Setelah saya sholat, saya memenuhi kebutuhan fisik saya, Makan. Sesuatu yang sering saya abaikan biasanya, padahal membiarkan lambung perih hingga kondisi sakit maag menyerang, termasuk dalam bentuk zalim terhadap diri sendiri. :( Malam itu saya merenung, mungkin seperti ini rasanya menjadi gelandangan, makan hanya beralaskan tikar, makan dengan lauk seadanya. Kondisi saya malam itu mungkin belum bisa benar-benar merasakan apa yang mereka rasakan, lauk yang disediakan panitia lengkap sayur dan lauk, sedangkan mereka..... Ya Allah, maafkan saya yang sering menzalimi diri sendiri dengan melupakan waktu makan hanya karena alasan "bosan" dengan menu yang ada, padahal di luar sana masih banyak yang memegang erat perut untuk menghangatkan perut agar tidak terlalu terasa rasa perih karena lapar. Ya Allah...dan air mata saya pun mengalir....

Setelah saya makan, saya membuka amplop yang diberikan panitia untuk saya balas. Dalam amplop tersebut berisi 3 kertas, kertas pertama berjudul Doa'ku Harapanku, kertas kedua Janji Hatiku, dan yang ketiga surat dari mamah. Saya baca terlebih dahulu surat dari Mamah, dan air mata saya mengalir deras. Terbayang wajah mamah, bapa....Saya bersyukur bisa dilahirkan dari Mamah...Makasih ya Allah...
Setelah itu, saya mengisi kedua kertas lainnya..(off the record ya :D )


Selanjutnya, saya membaca Al-Quran. Saya melanjutkan bacaan dan dimulai dengan Surat Luqman. Malam itu saya hanya membaca surat Luqman, karena saya sudah tidak kuat menahan sakit pada perut saya.Maka dari itu, saya memutuskan untuk segera tidur agar rasa tersebut bisa mereda..Entah berapa lama saya habiskan untuk membuat diri saya mengantuk. Saya mulai berkomunikasi dengan Allah melalui perenungan saya, saya dekap Al-Quran. Rasa kantuk pun tak juga hinggap. Akhirnya saya mencoba untuk berbaring menghadap langit-langit tenda. Saya dekapkan tangan (seperti saat bersidekap tangan membaca doa iftitah), dan lampu senter saya pun mati. Saya mengeluh saat itu, "Katanya batre alk*line tahan lama, eh mati juga". Saya sadari, "Astaghfirullahaladzim..". Bagi Allah semuanya mungkin, mengapa saya menyandarkan diri terhadap benda mati. Bagi Allah semuanya mudah. Dalam GELAP, saya merenung.."Mungkin seperti ini, kondisi di alam kubur. Gelap. Ya Allah...kalaupun aku meninggal disini, izinkan aku untuk menjadi pemberat timbangan amal orang tuaku, mereka orang tua yang baik yang membesarkan diriku sampai saat ini. Jadikan aku mati dalam keadaan husnul khotimah. Ya Allah, semua mudah bagiMu."


Saya akhirnya terlelap dan terbangun ketika panitia memberi tahu bahwa sudah pukul 1. Setelah itu saya turun   ke kemah sahabat STF yang terdekat yaitu Mbak Nuning. Saya kemudian dibantu untuk berwudlu, dan kami kembali ke bivac masing-masing melanjutkan untuk berkholwat dengan Allah. Sungguh, pada malam itu saya merasakan bahwa hanya Allah-lah satu-satunya penolong, satu-satunya yang selalu mengawasi,dan menjaga makhluk-Nya. Saya bersyukur bisa menghirup udara pada saat sepertiga malam, semua karena izin Allah. Dan semoga rasa syukur itu bisa selalu saya lakukan baik dalam keadaan senang maupun sedih. Syukur saat diberikan kelimpahan, dan bersabar ketika diberikan keterbatasan. 


Sekian ibroh yang bisa saya bagi. Moga-moga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.Satu hal yang perlu diyakini, bahwa Allah akan selalu menemani, tak perlu cemas,takut, atau bergantung kepada hal lain selain Allah. Allah yang memberikan ujian, maka sudah selayaknya kita meminta jawaban kepada Sang Pencipta ujian tersebut yaitu Allah swt. Jadi kita InsyaAllah pasti bisa melewati ritme kehidupan yang turun naik. Amiin. Seperti dalam QS. Ath-Thalaq: 2-3.


"...........Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. " (Ath-Thalaq: 2-3)




Blogging teruuuusss!!! moga-moga postingannya manfaat.
Oiya,mu share dikit nih futu-futu. :D 


"Hmmm....katanya ga boleh megang hp?" " kan abis pelantikan. :D" #monolog
                                                      -bersama sahabat STF 8 (akhwat)-




*ih woooww...AGUN (anak gunung) yang ANGGUN kan?? bawaan berat tapi nyengiiir teruuuusss....





17 Januari 2012




-@FujiLasmini89-








Rabu, 04 Januari 2012

Akad Rahn


Di bawah ini materi tentang Ar-Rahn (gadai). Nah, sekarang coba sahabat cari beberapa kesamaan antara gadai yang diterapkan di pegadaian dan pegadaian syariah. Kalau misalnya gadai itu boleh dilakukan, kenapa muncul pegadaian syariah ketika pegadaian sudah ada…?


Definisi: Menjadikan suatu barang bernilai menjadi jaminan atas hutang sehingga bila hutang terselesaikan barang tersebut dikembalikan kepada pemiliknya.


Menahan suatu barang untuk dijadikan jaminan dalam pengambilan hutang kepada seseorang agar menjadi landasan yang kuat dalam pemberian hutang dan sebagai tanda kesungguhan.


Seseorang menyerahkan barang kepada pemberi hutang sebagai jaminan atas hutang yang diberikan kepadanya


Landasan
Hadist Nabi riwayat Bukhari dan Muslim dari A’isyah, Ia berkata:
اَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَّلَمَ اشْتَرَى طَعَمًا مِنْ يَهُدِيٌ اِلىَ اَجَلٍ وَرَهَنَهُ دِرْعًا مِنْ حَدِْيدٍ
“ Sesungguhnya Rasulullah saw pernah membeli makanan dengan berhutang dari seorang Yahudi, dan Nabi mengggadaikansebuah baju besi kepadanya.” 
Hadist riwayat Syafi’Islam, Daruquthni dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah:
لاَ يُغْلَقُ الَّرهْنُ مِنْ صَاحِبِهِ الَّذِي َرهَنُهُ, لَهُ غُرْمُهُ
“ Tidak terlepas kepemilikan gadai dari pemilik yang menggadaikannya. Ia memperoleh manfaat dan resikonya.” 
Rukun 

1. Kedua orang yang berakad (Mutaaqidain)
2. Hutang (ad-Dain)
3. Barang yang digadaikan (Marhun)


Syarat

1. Kedua orang yang berakad
a. Orang yang berakal
b. Baligh
2. Hutang
a. Hutang dalam tanggungan
b. Ada sebab yang membuat berhutang
c. Hutang lebih kecil dari yang dijaminkan 
d. . . . . . 
3. Barang yang digadaikan
a. Memungkinkan barang mudah untuk dijual
b. Barang tidak rusak (tahan lama)
c. Barang itu mempunyai nilai atau bermanfaat
d. Baqrang harus diserahkan ke penerima gadai

Batal Rahn
1. Apabila barang kembali ketangan Penggadai dengan persetujuan penerima gadai
2. Terselesaikannya hutang

Permasalahan
1. Pemanfaatan barang gadaian
2. Apabila penggadai tidak mampu membayar hutang
3. Bila penggadai meninggal dunia
Jawaban Permasalah
1. Penerima gadai (murtahin) memanfaatkan gadaian, namun bila barang gadaian memerlukan pemeliharaan yang mengakibatkan adanta pengeluaran biaya sebagai konselkuensinya penerima gadaia boleh memanfaatkan barang tersebut. (Fikih Sunnah 12 hal 153) dan bila barang gadaian itu menghasilkan sesuatu misalkan ternak yang menghasilkan anaknya maka ini menjadi milik si penggadai.
2. Barang gadaian tersebut dijual. Bila hasil penjualan melebihi hutang penggadai, maka kelebihan tersebut harus dikembalikan kepada penggadaia. Demikian pula sebaliknya bila nilai penjualan lebih kecil dari hutang, maka penggadai bertanggungjawab dalam arti harus membayar kekurangan hutangnya tersebut. (dalil Fikih Sunnah jil 12)
3. Bila penggadai meninggal, maka hutang tersebut menjadi tanggungan ahli warisnya dan permasalah tidak berubah hanya berubah kepemilikan hutang dari penggadai kepada ahli waris.


materi ini didapatkan dari teman saya yang ada di tazkia