Entah saya harus mulai cerita darimana, soalnya pelantikan STF 8 ini jauuuuh lebih seru dari yang saya bayangkan. Mmmhh..mungkin saya langsung ceritakan tentang solo bivac ya. Mungkin untuk para pecinta alam, solo bivac menjadi hal sangat biasa, tapi kembali lagi, kondisi yang sama akan memiliki kesan yang berbeda bagi setiap orang. Saya terakhir kali berkemah pada sekitar 2 tahun yang lalu, ketika saya gathering dengan mahasiswa penerima beasiswa tanoto. Tapi kemah saya kemarin, jauuuh dari yang namanya rasa nyaman, dan memang hal itu yang menjadi poin penting dari kemah kemarin.
Terkadang tidak cukup hanya membayangkan kondisi berkekurangan orang lain, namun kita juga perlu ikut merasakannya, agar kita bersyukur terhadap kecukupan yang ALLAH berikan. Sesungguhnya hanya ALLAH yang mencukupkan.
Okay, saya deskripsikan dulu apa yang dimaksud dengan "solo bivac". Solo itu sendiri, bivac itu berkemah. jadi solo bivac itu berkemah sendiri. *the end. hehe...okay,back to the topic. Solo bivac itu kita berkemah sendiri, kita bikin tenda pun sendiri, dan menghabiskan waktu pun sendiri. Tendanya dibuat dari ponco ( jas hujan yang versi kelelawar). hmmm... jauh dari bentuk tenda jaman saya SD. Sayangnya saya ga punya dokumentasi tenda saya, karena saya kemarin tidak diperbolehkan membawa alat komunikasi, music player, dan alat penunjuk waktu.* Well,sudah mulai terbayangkan? okay, kita lanjut ke paragraf selanjutnya ya. (*deskripsi solo bivac versi saya)
Mulai dengan perjalanan menuju lokasi bivac/tenda. Saya awalnya kaget ternyata kondisi lokasi tiap bivac itu nyungcrut #eh maksudnya bisa di deket jurang, pojokan pohon, pokoknya ya ga begitu luas alias ngepas buat 1 tenda. Alhamdulillah, lokasi bivac saya kata panitia masuk golongan "elit" alias lega tempatnya. :)
Selanjutnya saya bangun bivac sendiri. Saya mulai dengan mengikat tali tambang di 2 pohon, saya sempat ulang berkali-kali. Hingga akhirnya datang panitia yang mengecek apakah tenda saya sudah berhsail dibangun atau tidak, dan akhirnya saya dibantu untuk mengikatkan tambang ke posisi yang "tepat". Adzan maghrib telah berkumandang dan bivac saya belum selesai dibangun. Panik? jelas. Namun,kepanikan tidak akan membuat bivac saya selesai.Saya mempercepat pendirian bivac saya, tanam patok sini, tanam patok sana. Tabur garam di sekeliling bivac. And finally, my bivac has been ready. :)
Selanjutnya, "SAATNYA SHOLAT!". wudlu saya sudah batal, jadi saya harus wudlu lagi. :) tiba di tenda yang tingginya itu ketika duduk saya harus nunduk agar tidak kejeduk. :D saya bergegas bersiap untuk sholat dalam keadaan duduk. ketika saya sedang merapikan pakaian, saya melihat ada pacet menempel di tangan kanan saya. Panik? jelas. Tapi saya telah diperingatkan panitia untuk membawa tembakau yang berguna untuk melepaskan pacet yang menempel. Saya segera mengambil botol yang berisi tembakau, sayangnya saya belum SIAP, botol tembakau itu belum saya isi dengan air. Dengan panik, saya mengisi air ke botol tersebut, dan saya siramkan ke pacet di tangan saya. Alhasil tidak lepas juga, dan terasa pacet tersebut memberikan satu gigitan. Kemudian di tengah kepanikan saya ingat teknik yang telah diajarkan yaitu menenggelamkan pacet di botol, jadi saya isi botol tembakau dengan air yang lebih banyak, dan saya tutup pacet tersebut dengan botol yang saya balik, dan kemudian saya geser pacet tersebut agar masuk ke dalam botol, dan alhamdulillah atas ijin Allah pacet itu terlepas dan masuk ke dalam botol. Ibroh atau pelajaran yang bisa saya petik saat itu adalah saya harus SIAP dengan segala kemungkinan yang terjadi. Allah selalu mempunyai rencana untuk kita dan yang perlu kita sadari dan yakini adalah bahwa rencana-NYA adalah yang terbaik untuk kita. Maka kita harus selalu SIAP menjalaninya.
Saya bersihkan darah yang menempel dengan air, dan segera mendirikan sholat isya dan maghrib. Selanjutnya saya makan dengan kondisi saya harus menunduk. Pegal?jelas. Namun, saya ambil poin penting dalam kondisi saya saat itu bahwa saya harus RIDHO dengan kondisi yang saya alami, mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah.
Setelah saya sholat, saya memenuhi kebutuhan fisik saya, Makan. Sesuatu yang sering saya abaikan biasanya, padahal membiarkan lambung perih hingga kondisi sakit maag menyerang, termasuk dalam bentuk zalim terhadap diri sendiri. :( Malam itu saya merenung, mungkin seperti ini rasanya menjadi gelandangan, makan hanya beralaskan tikar, makan dengan lauk seadanya. Kondisi saya malam itu mungkin belum bisa benar-benar merasakan apa yang mereka rasakan, lauk yang disediakan panitia lengkap sayur dan lauk, sedangkan mereka..... Ya Allah, maafkan saya yang sering menzalimi diri sendiri dengan melupakan waktu makan hanya karena alasan "bosan" dengan menu yang ada, padahal di luar sana masih banyak yang memegang erat perut untuk menghangatkan perut agar tidak terlalu terasa rasa perih karena lapar. Ya Allah...dan air mata saya pun mengalir....
Setelah saya makan, saya membuka amplop yang diberikan panitia untuk saya balas. Dalam amplop tersebut berisi 3 kertas, kertas pertama berjudul Doa'ku Harapanku, kertas kedua Janji Hatiku, dan yang ketiga surat dari mamah. Saya baca terlebih dahulu surat dari Mamah, dan air mata saya mengalir deras. Terbayang wajah mamah, bapa....Saya bersyukur bisa dilahirkan dari Mamah...Makasih ya Allah...
Setelah itu, saya mengisi kedua kertas lainnya..(off the record ya :D )
Selanjutnya, saya membaca Al-Quran. Saya melanjutkan bacaan dan dimulai dengan Surat Luqman. Malam itu saya hanya membaca surat Luqman, karena saya sudah tidak kuat menahan sakit pada perut saya.Maka dari itu, saya memutuskan untuk segera tidur agar rasa tersebut bisa mereda..Entah berapa lama saya habiskan untuk membuat diri saya mengantuk. Saya mulai berkomunikasi dengan Allah melalui perenungan saya, saya dekap Al-Quran. Rasa kantuk pun tak juga hinggap. Akhirnya saya mencoba untuk berbaring menghadap langit-langit tenda. Saya dekapkan tangan (seperti saat bersidekap tangan membaca doa iftitah), dan lampu senter saya pun mati. Saya mengeluh saat itu, "Katanya batre alk*line tahan lama, eh mati juga". Saya sadari, "Astaghfirullahaladzim..". Bagi Allah semuanya mungkin, mengapa saya menyandarkan diri terhadap benda mati. Bagi Allah semuanya mudah. Dalam GELAP, saya merenung.."Mungkin seperti ini, kondisi di alam kubur. Gelap. Ya Allah...kalaupun aku meninggal disini, izinkan aku untuk menjadi pemberat timbangan amal orang tuaku, mereka orang tua yang baik yang membesarkan diriku sampai saat ini. Jadikan aku mati dalam keadaan husnul khotimah. Ya Allah, semua mudah bagiMu."
Saya akhirnya terlelap dan terbangun ketika panitia memberi tahu bahwa sudah pukul 1. Setelah itu saya turun ke kemah sahabat STF yang terdekat yaitu Mbak Nuning. Saya kemudian dibantu untuk berwudlu, dan kami kembali ke bivac masing-masing melanjutkan untuk berkholwat dengan Allah. Sungguh, pada malam itu saya merasakan bahwa hanya Allah-lah satu-satunya penolong, satu-satunya yang selalu mengawasi,dan menjaga makhluk-Nya. Saya bersyukur bisa menghirup udara pada saat sepertiga malam, semua karena izin Allah. Dan semoga rasa syukur itu bisa selalu saya lakukan baik dalam keadaan senang maupun sedih. Syukur saat diberikan kelimpahan, dan bersabar ketika diberikan keterbatasan.
Sekian ibroh yang bisa saya bagi. Moga-moga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.Satu hal yang perlu diyakini, bahwa Allah akan selalu menemani, tak perlu cemas,takut, atau bergantung kepada hal lain selain Allah. Allah yang memberikan ujian, maka sudah selayaknya kita meminta jawaban kepada Sang Pencipta ujian tersebut yaitu Allah swt. Jadi kita InsyaAllah pasti bisa melewati ritme kehidupan yang turun naik. Amiin. Seperti dalam QS. Ath-Thalaq: 2-3.
"...........Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. " (Ath-Thalaq: 2-3)
Blogging teruuuusss!!! moga-moga postingannya manfaat.
Oiya,mu share dikit nih futu-futu. :D
"Hmmm....katanya ga boleh megang hp?" " kan abis pelantikan. :D" #monolog
-bersama sahabat STF 8 (akhwat)-
*ih woooww...AGUN (anak gunung) yang ANGGUN kan?? bawaan berat tapi nyengiiir teruuuusss....
17 Januari 2012
-@FujiLasmini89-