Senin, 27 Oktober 2014

Thank you Alloh :)

Alhamdulillah segala puji bagi Alloh pemilik semesta alam. Setelah sebelumnya kalau cek pakai test pack muncul satu garis, minggu kemarin tepatnya tanggal 21 Oktober 2014, muncul 2 garis yang artinya positif. rasa haru bahagia, kaget, dan masih tak percaya atas apa yang telah Alloh berikan kepada kami. Air mata mengalir ketika sholat adalah bentuk kebahagiaan yang tak terperi. Benarlah adanya ketika kita memasrahkan semuanya kepada Alloh, maka Alloh akan memberikan jawaban terbaik bagi ummat-Nya.
Saya ingin bercerita tentang kisah penantia kami. Setiap mendekati tanggal datang bulan, saya selalu dihantui rasa takut kalau saya akan haid lagi yang artinya saya belum hamil. Mungkin kekhawatiran ini salah satunya timbul setelah banyak pertanyaaan-pertanyaan dari saudara dan teman-teman. Pada postingan sebelumnya saya pernah bercerita bahwa pertanyaan-pertanyaan dan komentar-komentar tersebut mengganggu saya. Hingga akhirnya hal yang membuat suami saya sedih adalah melihat kekhawatiran saya yang akan diakhiri dengan sebuah tangisan. Ketika saya haid saya tidak kuat untuk tidak menangis. Saya lupa bahwasanya hamil atau tidak bukan perkara sudah sejauh mana kita ikhtiar, namun sudah sejauh mana kita tawakkal dan menyerahkan segalnya kepada Alloh. Alhamdulillah, dengan izin Alloh saya mendapatkan pelajaran yang sangat berharga ketika datang menengok sahabat saya yang baru saja melahirkan dan bertepatan saat itu dia menggelar aqiqah anaknya. Sahabat saya bercerita bahwa sebelumnya dia pernah didiagnosa susah hamil oleh dokter kandungan, namun ternyata ketika dia pasrah kepada putusan Alloh, dia akhirnya dikaruniai anak yang tampan (insyaAlloh sholeh. Aamiin). Dari situ saya ambil pelajaran bahwa tawakkal kepada Alloh adalah solusi dari segalanya. Apabila Alloh telah menilai kita pantas menjadi orang tua dan kita telah berusaha memantaskan diri menjadi orang tua, insyaAlloh amanah itu kemudian akan dititipkan kepada kita. Alhamdulillah. Segala puji bagi Alloh yang menguasai hidup dan mati.

Ya Alloh, semoga janin yang telah Engkau titipkan dalam rahim hamba dapat berkembang dengan baik, sehat dan kuat dan kemudian lahir menjadi bayi yang sehat dan normal. Semoga kami dapat menjadi orang tua yang sholeh dan sholehah dan dapat membimbing anak yang Engkau titipkan menjadi anak yang sholeh/sholehah dan menegakkan syariah-Mu. Aamiin yaa robbal alamiin. :)

Rabu, 23 Juli 2014

My New Life

Setelah sebelumnya saya bercerita mengenai niat saya untuk resign, Alhamdulillah hal itu terwujud saat ini. Saya sudah mengajukan resign kepada atasan saya dan untuk surat resminya akan saya serahkan setelah lebaran nanti. Hmmm…. Kekhawatiran sempat hinggap kepada saya dan semoga tidak hadir lagi. Kekhawatiran apa itu? Kekhawatiran bahwa keputusan ini keliru, kekhawatiran bahwa tidak ada yang berubah setelah keputusan ini, kekhawatiran saya akan kesulitan mencari pekerjaan. Namun kekhawatiran ini sudah berkurang. Sahabat sekaligus suami saya menasehati saya untuk hanya fokus meyakinkan diri bahwa keputusan yang diambil adalah keputusan yang tepat. Benar, apalagi yang harus saya pikirkan. Keputusan sudah saya ambil, tidak mungkin saya menelan ludah sendiri. Lalu pertanyaan “aktivitas apa yang akan saya lakukan setelah saya berhenti bekerja” pun muncul. Suami saya menjawab, “beraktivitas selayaknya mahasiswa jaman S1 dulu, kamu fokus kerjakan thesis.”. Suami pun menambahkan dengan status saya sekarang sebagai seorang istri, tentunya aktivitas sebagai mahasiswa pun perlu ada penyesuaian. Saya paham akan itu. Saya akan pergi beraktivitas ke kampus setelah suami saya pergi ke kantor. Karena pada saat saya masih bekerja, saya masih sempat membuatkan sarapan bahkan terkadang saya membuatkan bekal. Dan di malam hari, sepulang dari kantor saya masih bisa menyediakan makan malam terkecuali apabila ada ajakan kencan atau makan di luar dari suami. Tentunya aktivitas seorang istri tidak akan berubah banyak, hanya status saja yang berubah, yaitu yang dulunya saya selaku istri yang melakoni peran sebagai karyawan dan mahasiswa berubah hanya menjadi mahasiswa saja.  Semoga Alloh selalu meridloi keputusan yang saya ambil dan saya yakin keteguhan hati untuk memutuskan hal ini ada campur tangan dari Alloh yaitu menggerakan hati kedua orang tua saya untuk mendukung keputusan ini. Karena sebelumnya ketika saya ingin mengambil keputusan ini, orang tua saya menolak dengan tegas. Alhamdulillah untuk kali ini, orang tua saya mendukung. Bismillahirohmanirrohim. Semoga thesis dapat dikerjakan dengan sebaik mungkin dan diberikan kelancaran dan keberkahan di awal, dalam proses  dan di akhirnya. Aamiin yaa robbal ‘alamin.

Jumat, 04 Juli 2014

Independent is a Must or Not for Women?



Wanita menjadi tidak mandiri setelah punya pasangan, percaya atau tidak? Tapi saya rasa iya. Saya sendiri merasakan hal tersebut. Suatu hari suami pernah menyampaikan keluhannya bahwa saya menjadi manja dan tidak mandiri. Ternyata usut punya usut, suami saya menaruh perhatian pada saya karena sifat saya yang mandiri. Hmm… memang saya ingin menjadi wanita mandiri dan ketika dulu saya memang tidak ingin bergantung pada siapapun. Saya sering merasa malas menanggapi teman-teman wanita saya yang manja, kemana-mana harus diantar pasangan (pacar). Ternyata setelah bersuami, saya baru tahu rasanya. Wanita ingin menjadi makhluk yang dilindungi dan diperlakukan bak putri. Dulu, saya tidak merasa takut untuk berpergian menggunakan bus atau angkot, tapi kemarin-kemarin saya malas untuk menggunakan kendaraan umum. Selalu menuntut untuk diantar suami. Ya Alloh, maafkan hamba. Dengan nikmat yang telah Engkau berikan, hamba menjadi kufur nikmat. Kendaraan yang kami pergunakan hanyalah titipanMu. Bisa saja sedetik ke depan, kendaraan tersebut Engkau ambil dari kami. Maafkan hamba Ya Alloh.  Dan setelah itu, saya tidak lagi ingin memaksakan suami untuk mengantar saya ke kampus atau menjemput saya. Bahkan dua minggu yang lalu saya meminta suami tidak perlu menjemput ke Bogor, soalnya biar ga diburu-buru. Hihihi… Semoga suami tidak marah ya setelah baca postingan ini. Saya hanya bisa pergi ke kampus di hari Sabtu, dan perpustakaan tesis hanya buka sampai jam 4 sore, jadi saya berusaha seoptimal mungkin memanfaatkan waktu. Mulai dari saat ini, saya harus belajar mandiri, karena bagaimanapun saya adalah calon Ibu yang nantinya menjadi pelindung bagi anak-anak yang Alloh titipkan kepada saya dan suami.

Mohon doanya ya blogger, semoga segera Alloh karuniakan anak kepada kami. Aamiin.

Kamis, 03 Juli 2014

Berhati-hati akan Pujian

Setelah apa yang disampaikan suami saya beberapa waktu yang lalu, saat ini saya menjadi takut sekali mendapat pujian. Menurut suami, saya termasuk orang yang senang akan pujian. Saat ini saya takut apabila apa yang saya lakukan adalah karena ingin mendapatkan pujian atau penilaian baik dari manusia. Padahal bukankah semua perbuatan baik yang kita lakukan harus atas niat kepada Alloh? Namun saya juga tidak ingin menjadikan ketakutan untuk dipuji menghentikan langkah saya untuk berbuat baik, karena apabila terbesit pikiran seperti itu juga sudah dapat dikatakan riya? karena yang menjadi fokus pikiran adalah penilaian makhluk. Saya sangat senang sekali dengan status BBM sahabat saya yaitu " Refresh Our Niyyah". Memang niat itu adalah permulaan dari suatu amal, namun untuk menjaga niat tersebut patutlah kita terus memperbaharui dan menetapkan niat hanya untuk Alloh. Semoga kita tidak termasuk makhluk riya. Keponakan sekaligus menantu Rasul yaitu Ali bin Abi Thalib r.a. berkata: "Orang yang riya memiliki beberapa ciri , 
  • Malas jika sendirian
  • dan rajin jika di hadapan banyak orang,
  • Semakin bergairah dalam beramal jika dipuji dan semakin berkurang jika dicela.
Saya masih sering merasa ingin berbuat baik ketika mendapatkan pujian. Astaghfirullohaladzim. Semoga saya mendapat kesempatan untuk terus berintropeksi dalam memperbaiki niat. Aamiin.




Rabu, 25 Juni 2014

Kembali Positif



Ada hal yang kurang baik yang harus saya ubah secepatnya, yaitu berhenti menafsirkan. Seringkali ketakutan dan kekhawatiran timbul pada diri saya karena saya menafsirkan berlebihan. Seperti pada saat akan bimbingan dosesn, deg-degannya bukan main. Nada yang salah ketika membaca sms dari dosen membuat saya kalang kabut, khawatir kalau dosen tersinggung dengan SMS saya. Sedih dan cemas seharian itu. :’(
Tapi ternyata waktu bimbingan, dosennya sampai bilang “Sama saya mah nyantai aja ya, kalau saya ga bales bukan berarti saya marah, cuman saya kadang kelupaan”. Dan setelah mendengar cerita saya, suami berkomentar “Makanya kamu jangan terlalu cemas ya.Keep positive!”
Benar, kehati-hatian itu perlu namun tidak boleh sampai membelenggu kita dalam kekhawatiran. Belajar untuk berpikir positif itu sulit-sulit mudah-mudah gampang, terlebih ketika semua dikaitkan dengan realita hidup dan logika. Alloh menyuruh kita untuk berpikir positif karena Alloh sesuai dengan prasangka hamba-Nya. 

Hadist Abu Hurairah r.a ia berkata Rasululloh saw bersabda:
Alloh berfirman ‘Aku berada pada Sangkaan hamba-Ku, Aku selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku, jika ia mengingat-Ku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam suatu kaum, maka Aku mengingatnya dalam suatu kaum yang lebih baik darinya, dan jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku mendekat padanya satu hasta, jika ia mendekat pada-Ku satu hasta maka Aku mendekat padanya satu depa, jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan kaki, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari.”

Kamis, 19 Juni 2014

ALERT: DATA CRISIS

Melihat judul postingan saya kali ini, suami saya pasti bakal meledek saya deh. Pasalnya sudah dari beberapa tahun yang lalu suami membuat tulisan mengenai Krisis Data di Indonesia. Mungkin bagi yang berminat baca, ini link tulisan beliau.
Mungkin tidak hanya saya dan suami yang merasa bahwa ketersediaan data di Indonesia masih sangat minim. Selain itu aksesibilitas terhadap data tersebut sulit. Saya merasakan sulitnya saat ini, saya saat ini masih menyusun proposal tesis dan sebelum mengerucut pada rumusan permasalahan tentunya harus dipaparkan mengenai sejumlah alasan mengenai mengapa pentingnya pokok permasalahan itu perlu dijadikan sebagai bahan penelitian. Namun, data yang saya butuhkan mayoritas tidak update. Bayangkan saja, sebentar lagi mau memasuki semester II di tahun 2014, data terakhir yang tersedia masih per 2012. What??? 
Aah...sudahlah, mengeluh pun tidak akan berubah. Toh ini bukan yang pertama kali. Dan herannya untuk data-data yang bersifat umum, seperti xxxx dalam angka tahun yyyy yang dikeluarkan oleh BPS tidak dapat diunduh secara online, dan ketika saya konfirmasi alasannya ke pihak yang bersangkutan, jawaban yang saya peroleh adalah data memang bukan untuk umum. What? Kalau singkat saya, buat apa ada internet? internet tersedia ditujukan agar lebih efisien yaitu masyarakat tidak perlu susah untuk memperolehnya, cukup tekan enter tombol unduh, data dapat diperoleh. Selain itu,  mana yang selama ini disosialisasikan tentang "paperless". 

Sekian tulisan dari saya untuk kesempatan kali ini. Takut banyak mengeluhnya.


Cheers!

Jumat, 06 Juni 2014

Foto Post Wedding lebih Seru dan Pastinya HALAL ♥♥♥

Pembaca pasti sudah sering mendengar istilah foto pre wedding?
Belakangan ini foto pre wedding menjadi sebuah keharusan bagi setiap pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. Pertanyaannya hanya dua kata yaitu, perlukah dan bolehkah? Pernikahan merupakan sebuah ajang untuk berbagi kebahagiaan, maka dari itu banyak pasangan yang ingin menampilkan cerita cinta bahagia mereka pada saat resepsi atau di kartu undangan. Hmm... tapi beradegan mesra dengan yang belum halal apakah boleh? coba bantu dijawab. Banyak yang berani bermesraan dengan calon pasangannya karena yakin bahwa kelak akan menjadi pasangan suami istri. Namun, kuasa akan hidup dan mati ada di tangan Alloh. Tidak ada yang tidak mungkin. Mungkin saja sebelum berlangsungnya pernikahan, ajal sudah menjemput. Wallohu 'alam bishowab.
Hmm...karena saya belum mumpuni ilmunya, saya sudahi dulu ya bahasan mengenai perlu dan boleh tidaknya foto pre wedding.
Saya ingin berbagi pengalaman saya sekitar 6 bulan yang lalu, yaitu menjelang kami 8 monthversary. Kami melakukan pemotretan post wedding. Kami merancang semuanya sendiri, tanpa menggunakan jasa foto. Ini bukan karena kami kreatif tapi lebih tepatnya biar irit. Mulai dari pemilihan lokasi, persiapan properti, pengarahan pose sampai dengan pengambilan foto, kami lakukan hanya berdua.


Hihihi...It was so fun.
Kami mengambil lokasi di taman honda, Tebet. Tamannya indah dan yang penting bersih. Dan taraaaaaaaa......foto inilah masterpiece dari hasil pemotretan kami. Satu kata komentar untuk foto ini. Amateur.


                      Catatan: kalau diperhatikan betul-betul, kelihatan lho kalo foto ini sambungan. hihihi...

But, we really love and insyaAlloh we won't be forgot this moment. For next photo session, insyaAlloh we will buy tripod for mobile phone. My niece said it will make easier photo session. Let's try!

Sekian cerita yang bisa saya bagikan pada postingan kali ini. 
Be creative and keep always be creative!

Kamis, 05 Juni 2014

Go to FH Theare : Ada Apa dengan Cinta?

Saya mungkin sangat kekanak-kanakan, sehingga apa yang saya lakukan seringkali dinilai oleh orang lain sebagai suatu hal yang berlebihan dan seperti anak-anak. Sekitar 7 bulan yang lalu, saya dan suami merencanakan untuk menonton film bareng. Jangan membayangkan kami pergi ke bioskop ya, kami hanya menonton di laptop. Hihihi…. Pilihan film kami “Ada Apa dengan Cinta?”. Di kantor saya membuat tiket aspal (asli tapi palsu). Ternyata memang saya pintar dalam duplikasi. Ketika saya menjadikan foto tiket hasil kreasi saya sendiri sebagai DP alias Display Picture di BBM, banyak yang menyangka tiket tersebut benar-benar asli. Hehe…lebih dari 2 orang sepertinya. Komentarnya bermacam-macam, tapi inti dari kalimat mereka adalah …”Ciyeee yang mau nonton….”. Respon saya adalah tertawa geli. Masa sih mereka gampang percaya begitu saja, memang ada ya di Indonesia FH Theatre? Terus pemutaran “A2DC” memang ada lagi ya? Mungkin mereka tidak memperbesar fotonya alias hanya melihat sekilas. Memang tiket tersebut saya warnai persis dengan warna tiket XXI, cara penulisannya juga. Oh iya, FH theatre itu singkatan dari nama kami. Hehe…udah pada nebak juga kayaknya ya.

Nah, tapi pada tanggal yang tertera di tiket ternyata tidak terealisasi. 14 Oktober 2013. Alhamdulillah baru kemarin kami bisa meluangkan waktu untuk nonton bareng. 27 Mei 2014. Tiket nonton yang tidak ada masa kadaluarsanya. 

We really enjoyed the moment.

We really love for everything we do. 








Tidak hanya soal menonton film di laptop yang kami persiapkan dengan begitu apik (bikin tiket aja sih sebenernya plus ga main gadget selama nonton), kami juga pernah melakukan pemotretan post wedding which we created and did by ourselves. It was so fun. And at last week, we discussed that we will do the same at other venue. And the theme for this project is about nature. I can not wait. ♥♥♥

For post wedding photo project, I will share my experience in other posting. Be patient, please!

Kamis, 15 Mei 2014

Short Vacation in Bandung

Banyak Harpitnas di bulan Mei ini ya, salah satunya kemarin tanggal 15 Mei 2014. Saya termasuk salah seorang yang memanfaatkan tanggal merah kemarin sebagai waktu berlibur. Namun saya tidak lantas mengambil cuti hari ini, saya tetap bekerja kok. Pada hari rabu malam sepulang dari kantor, saya pergi menyusul suami ke Bandung dengan menggunakan travel Cipaganti. Hehe…lumayan dapat penginapan gratis. Hal ini lantaran suami sedang tugas kerja di Bandung. Allhamdulillah. Kami menginap di Bali World Hotel. Tempatnya baguis, dan di dekat kolam renang ada taman dilengkapi dua air mancur, dan suaranya enak sekali di dengar. Sayangnya saya tidak merekamnya. Saya gantikan dengan moment berfoto dengan suami tercinta. ♥♥♥


Setelah check out dari hotel, akhirnya kami meluncur ke daerah Antapani untuk berkunjung ke rumah teman. Sayang, dia dan keluarga sedang pergi. AKhirnya, kami langsung meluncur ke daerah Padalarang, Kota Baru Parahyangan. Memang kami tidak berniat ke FO-FO yang terkenal di Bandung. Saya ingin ke tempat yang menyuguhkan keindahan alam. Dan saya tidak keliru memilih kota Baru Parahyangan. Saya sangat penasaran dengan Masjid yang katanya sangat bagus disana. Saya pernah melihat masjid tersebut di Instagram. Subhanalloh, Masjid di KBP tersebut memang sangat indah. Tiga kata untuk menggambarkan masjid tersebut. Simple. Futuristic. Nature.

Simple. Bentuk bangunan masjid adalah kotak, dan menurut website www.kotabaruparahyangan.com, inspirasi arsitek Masjid tersebut (Bapak Ridwan Kamil) adalah dari bentuk Ka’bah. Pemilihan warna pada masjid tersebut juga tidak banyak. I noticed only three colors, i.e. Black, White and Gray. Memang ada warna merah, yaitu pada karpet Imam dan baris pertama setelah imam. Namun selebihnya karpet berwarna hitam dan abu-abu. Warna luar bangunan masjid juga memang hanya dua warna yaitu putih dan hitam. Saya sangat suka sekali dengan konsep masjid Al-Irsyad ini.

Futuristic. Saya menangkap konsep masjid ini sangat mengusung konsep masa depan sekali, yaitu environmentally friendly. Tidak ada Air Conditioner ataupun Ceiling Fan di masjid ini (tapi ga tahu juga ya kalau sedang banyak jama’ah, tapi saat saya kemarin kesana ga ada. :D). Udara sejuk pada masjid berasal dari celah-celah bangunan masjid, dan subhanallah apabila dilihat dari jauh, deretan celah-celah tersebut membentuk bacaan syahadat. Fabulous!

Nature. Kalau biasanya di dinding bagian depan masjid terdapat ukiran kaligrafi atau berhiaskan mimbar yang mewah. Hal ini sangat jauh sekali dari konsep Masjid Al-Irsyad ini. Pada bagian masjid yang mengarah ke kiblat, bangunan dibiarkan terbuka. Jamaah disuguhkan pemandangan hijau. Dan tak lupa yang menjadi daya tarik adalah lafadz Alloh pada batu yang berbentuk bulat. Rasanya sulit sekali mengungkapkan betapa indahnya lafadz Alloh tersebut. Saya coba share fotonya ya disini.



Setelah sholat di masjid Al-Irsyad, kami meluncur untuk pulang ke Jakarta. Tapi sebelumnya kami melipir dulu ke Bale Pare. Itu lho yang terkenal buat tempat pre wedding. Hehe… Ternyata di dalamnya banyak tenant berupa café dan restaurant. Dan kemarin kami singgah di  Warung Boncell. Konsep dari restaurant tersebut adalah suasana warung kampung gitu, dan tua (klasik). Dari sederet menu makanan yang ditawarkan, menu makanan kami itu Tahu Gejrot, Sekoteng, Ayam Tulang Lunak dan Sup Ayam apa gitu. Hehe…Rasanya enak (cenderung biasa untuk lidah saya), namun suasananya yang jauh lebih enak. Kebetulan saat saya makan disitu, suasana gloomy lantaran baru saja hujan reda.

Sekian yang bisa saya ceritakan tentang liburan 1 hari di Bandung. Dan lagi-lagi saya dan suami mengakhiri perjalanan dengan bersenandung lagu sunda di mobil. Hehe (hobi nyanyi). 

Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang
Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang
Sukuna ranggaos reujeung pamatukna ngeluk
Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk

Saha anu bisa nyusul kana tandangna
Gandang jeung pertentang taya bandingannana
Dipikagimir dipikaserab ku sasama
Taya karempan kasieun leber wawanenna

chorus
Manuk Dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia Jaya
Manuk Dadali pangkakon carana
Resep ngahiji rukun sakabehna

Hirup sauyunan tara pahiri-hiri
Silih pikanyaah teu inggis bela pati
Manuk dadali ngandung siloka sinatria
Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia

Rabu, 14 Mei 2014

Yuuk jadi Muslimah Berhijab ;)

Ketika suatu hal tidak bisa terealisasi, maka untuk mengetahui solusinya adalah dengan mencari tahu terlebih dahulu akar permasalahan (root causes) atau penyebab/alasan yang menyebabkan hal tersebut tidak terealisasi. Setelah diketahui hal-hal tersebut, maka langkah selanjutnya adalah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi hal-hal yang menjadi penyebab. Adapun yang ingin saya realisasikan adalah seluruh muslimah mengenakan hijab. Aamiin. 
Dalam hati, saya ingiiiin sekali orang-orang terdekat saya segera berhijab. Aamin. Mulai dari kakak-kakak saya, teman-teman saya dan muslimah lainnya.
Saya ingin sekali melakukan survey perihal ini, namun saya khawatir akan menyinggung perasaan orang lain. Namun berdasarkan hasil perbincangan dengan beberapa orang, ada beberapa hal yang menjadi latar belakang kenapa sebagian muslimah masih enggan berhijab. Saya coba share disini ya…
     Hatinya belum siap…”
     “Kelakuan masih belum bener, mau jilbab-in hati dulu aja…”
     ”Muka keliatan bullet kalo pake jilbab….” Atau
     ”Jadi keliatan buntet/gendut…”
     ”Nanti deh kalo udah nikah…”
     ”Nanti deh kalo udah punya anak..”
     Belum punya banyak baju panjang. Nyicil dulu deh. Mulai dari ngumpulin baju-baju panjang..”

Dan sejumlah alasan lainnya.:)

Saya ingin mencoba menjawab alasan-alasan tersebut.

     Hatinya belum siap…” ­– Hati yang memiliki sebutan lain Qalbu memiliki arti bolak balik,sehingga kondisi qalbu tidak bisa tetap, dan yang menguasai qalbu ini adalah Alloh swt. Maka bagi muslim dianjurkan untuk tidak henti-hentinya berdoa meminta ketetapan iman islam kepada Alloh. Adapun do’a yang saya ketahui salah satunya adalah:
Yaa muqalibul qulub tsabit qalbi ala diniika wa tho’atika…” yang artinya Yaa Alloh yang Maha membolak balikan hati, tetapkan hati ini pada agamu-Mu dan keta’atan pada-Mu.
Jadi, akan tunggu sampai kapan kalau iman dalam hati bisa naik turun???
     “Kelakuan masih belum bener, mau jilbab-in hati dulu aja…”
Hijab itu bukan untuk muslimah yang sholehah, aktivis lembaga dakwah, anak kiai,tetapi untuk semua muslimah. Nih, buat lebih lengkapnya coba disimak ya..
Katakanlah kepada mereka wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara laki-laki mereka, atau putera saudara laki-laki mereka, atau putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Alloh, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur:31)




Syaratnya “cukup beriman”, tidak disebutkan wanita sholehah atau sebagainya. Muslimah yang mendapat seruan adalah wanita yang beriman. Ketika meyakini Alloh sebagai Tuhan Sang Pencipta (Yaa Khaliq) atau dengan kata lain beriman kepada Alloh, maka disitulah kewajiban untuk berhijab bagi seorang muslimah. Tetep ga mau berHIJAB? Yang memberi perintah itu Alloh swt lho. :) (Semoga pembaca yang belum berhijab dapat tergerak hatinya)
  ”Muka keliatan bulet kalo pake jilbab….” Atau ”Jadi keliatan buntet/gendut…”
Dua alasan ini yang sering menggagalkan muslimah untuk berhijab. Singkatnya muslimah ingin tetap terlihat cantik dan itu sangaaaaat manusiawi sekali. Wanita mana yang tidak ingin terlihat cantik? Saya pun ingin terlihat cantik dan menarik (di depan suami saya). Hmm… Padahal dengan berhijab, sejatinya muslimah akan tetap terlihat cantik ditambah elegan. Tapi, jangan jadikan cantik sebagai niat untuk berhijab yaa. Tetap harus niat berhijabnya karena Alloh. Innamal a’malu binniyaah (Semua amal perbuatan tergantung niatnya). Karena saya sedikit menyayangkan tren hijab jaman sekarang. Bagus sih sebenarnya tampilan hijab modis,setidaknya menjadi daya tarik bahwa dengan berhijab tetap cantik dan trendy. Tapi nilai kepatuhan akan cara menutup aurat yang sesuai menjadi tergeser. Karena jelas-jelas disebutkan bahwa “……Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya…. (QS. An-Nuur: 31)
Yuuk kita perbaiki cara berhijabnya… Saya juga sedang belajar untuk berhijab syar’i.

     ”Nanti deh kalo udah nikah…”
Kalimat ini sebenernya singkat tapi maknanya dalam sekali lho.Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana nasib Ayah kita?  Ketika ijab Kabul antara Ayah dan Suami adalah momentum terjadinya pertukaran tanggung jawab dalam hal membimbing kita dari Ayah ke Suami. Kenapa alasan sayang dan bakti  kepada Ayah tidak menggerakan hati kita untuk segera berhijab? (semoga dapat menjadi perenungan)
     Nanti deh kalo udah punya anak..”
Heu….alasan yang ini paling -.-“
Memang banyak komentar orang-orang sekitar ketika saya memutuskan untuk berhijab saat SMA dulu “Ji, kerudungan mah bikin keliatan tua. Jadi kayak ibu-ibu…” Terima kasih ya Alloh, sudah melindungi telinga saya, sehingga komentar seperti itu menjadi angin lalu saja bagi saya.
Sehingga alasan bahwa sebagian muslimah akan berhijab ketika mempunyai anak adalah hal yang wajar. Kan tanggung saja tuh kalau berhijab saat sudah punya anak, disebut “ibu-ibu” pun memang sudah “ibu-ibu”. hehe...ada-ada aja yaa...

     Dan alasan ini juga yang beberapa kali saya dengar…Belum punya banyak baju panjang. Nyicil dulu deh. Mulai dari ngumpulin baju-baju panjang.. “ à Tindakan yang saya ambil adalah memberi kerudung atau baju yang sudah jarang terpakai kepada muslimah yang sudah punya niat berhijab. Padahal kalau sudah punya niat baik, saya yakiiiiin sekali kalau Alloh akan memberi rizki.
Kalimat penutup dari saya untuk postingan kali ini adalah