Senin, 28 Oktober 2013

Hi everyone! Learning Process has just started

After i got married since 6 months ago, i should update my status on many account, include this blog. Hohoho..
Sekarang setelah menjadi istri dari Hata Madia Kusumah, beberapa kebiasaan buruk berkurang dan berganti dengan beberapa kebiasaan baru yang jauh lebih baik. Terima kasih ya Alloh yang telah memberikan jalan untuk hamba-Nya yang masih miskin akan ilmu ini.

Menjadi seorang istri ternyata tidak hanya peralihan status from single to be married. Banyak hal ternyata yang terikat dengan stastu sebagai seorang istri. Beberapa perubahan yang saya rasakan begitu signifikan pada hidup saya adalah saya harus memutuskan segala hal yang menyangkut diri saya sendiri atas pertimbangan dan izin darinya. Itu adalah tantangan terberat, yaitu melawan ego. Hampir sejak tahun 2006 saya terbiasa hidup sendiri. Tinggal di luar kampung halaman untuk menimba ilmu di kota hujan, dan kemudian bekerja di Ibukota. Saya tinggal sendiri dan memutuskan segalanya sendiri dan atas persetujuan dari orang tua tentunya. Dan sekarang harus seizin suami.

Awalnya berat dan mungkin masih sedikit berat, terlebih ketika apa yang saya inginkan tidak mendapatkan persetujunnya. Namun, saya harus yakin bahwa apa yang menjadi pertimbangan seorang suami pastinya untuk kebaikan istrinya dan keluarga. 

Saya pikir memang begitulah seharusnya. Saya masih harus banyak belajar dan terus belajar untuk menjadi seorang istri dan penyejuk baginya, Hata Madia Kusumah. :)

Jakarta, 2:25 pm


Minggu, 27 Oktober 2013

Just Married!

Alhamdulillah....tak henti-hentinya ucapkan syukur pada-Mu ya Rabb...
Tepat hari ini, 2 minggu saya sudah berganti status menjadi istri dari @HMKusuma. Suatu kesyukuran menjadi istrinya. Telah mengenal sejak tahun 2008 dan dia baru menyatakan perasaannya kurang lebih 5 bulan yang lalu dan langsung melamar saya secara personal. Banyak orang yang bertanya dan terkaget-kaget " Kok bisa sih ji?" Jawabannya, saya pun tidak tahu pasti. Saya meyakini ini adalah skenario Alloh.
Prosesnya terasa begitu cepat. Akhir bulan November, dia melamar saya, hampir pertengahan desember saya mengiyakan, kemudian saya mengenalkan dia pada orang tua saya, dan begitupun sebaliknya. Hingga pada tanggal 17 Maret 2013 berlangsunglah acara lamaran yaitu keluarganya datang meminang saya. Proses persiapan menuju pernikahan pun begitu cepat, hanya 1,5 bulan. Awalnya disepakati tanggal 8 Juni 2013 sesuai dengan usulan dari orang tua saya, namun karena tidak ada gedung yang kosong pada tanggal tersebut, keluarga saya mencoba untuk booking gedung sesuai dengan tanggal usulan keluarganya hata yaitu 4 Mei 2013, dan alhamdulillah dapat gedung.
Persiapan 1,5 bulan mencakup semua hal, mulai dari cari salon, catering (alhamdulillah ambil paket di salon, jadi ga terlalu ribet), buat baju akad, pesan undangan, souvenir, urus administrasi KUA, cari kontrakan setelah nikah. Yapp, dengan bantuan dari berbagai pihak. Persiapan pernikahan kami berjalan lancar. :)

Awalnya saya sedikit keberatan dengan permintaan keluarga hata untuk melangsungkan pernikahan tanggal 4 mei. Karena tanggal 2 mei 2013 sendiri itu jadwal terakhir ujian akhir triwulan, lagi-lagi Alloh baiiiiiik banget, ujian tanggal 2 mei digantikan dengan membuat makalah, yang sampai sekarang belum rampung. (Ngeblog ini jadi selingan nulis makalah, hehehe).

Sampai sekarang saya masih tidak menyangka saya sudah menjadi seorang istri. Memang menjadi cita-cita saya untuk menikah muda. Saat saya S1 tingkat 1, saya membuat dreambook dan menuliskan bahwa target menikah saya adalah di usia 21 tahun. Kemudian sedikit saya revisi menjadi menikah di usia bilangan ganjil lainnya yaitu 23. Dan alhamdulillah, 4 mei 2013 kemarin usia saya memang masih 23. hehe...baru oktober ini saya 24 tahun.

Lebih tidak menyangka lagi saya menikah dengan Hata Madia Kusumah. Awal perkenalan yang unik. Setelah mereview bersama-sama tentang cerita kami, tak sedikit diselingi dengan tawa. Kami berkenalan Agustus 2008 dimana saat itu masa perkenalan atau untuk lebih familiar disebut Ospeknya departemen Agribisnis IPB dan kebetulan saya menjadi kakak pendamping kelompoknya yaitu AK 2. Dia menjadi ketua kelompok AK2 yang sering tidak hadir saat kumpul kelompok. Menurutnya saya sering uring-uringan kayak anak kecil. and he guessed , although i'm his senior, i must be younger than him. Yap, that's true. I'm 2 months younger than my hubby. He knew about this after i wrote my identity as his senior in his book.

Saya mengingatnya sebagai anak AK yang ngeyel, saya ngomong A pasti challenged oleh dia dengan statement B. Katanya memang dia anak pintar, ya saya mengakui. #wajahdatar
Tapi ngeyelnya mintaaaaaa ampuuuun. Seneeeeng banget bikin saya kesel. heu..... Kebetulan dia berteman akrab dengan H sebut saja Hasan yang kebetulan adalah tetangga rumah dan teman TK saya dulu. Mereka berdua ternyata teman curhat juga, Terima kasih hasan yang punya andil untuk pernikahan kami. Hohoho...

Selesai.
(ternyata masih di draft, dan dipublikasikan detik ini dimana hampir 6 bulan kami menikah. :)